Senin, 16 Januari 2017

Kisah Muslimah Lolos dari Maut

Tragedi Karamnya KM.Marina Baru,  19 Desember 2015

Mohon maaf jika tulisan saya mengganggu layar baca anda, Izinkan saya untuk berbagi.
Saya mengenalnya sedari dulu di SMA. Dia adalah adik perempuan dari teman laki-laki saya. Kedekatan kami semakin erat saat dia menjadi teman kerja di Tata Ruang,Dinas PU Kolaka.
Begitupun dua anak itu. Satunya kelas 1 SMA, yang kecil kelas 4 SD. Saya cukup baik mengenal keduanya.
Berita tentang karamnya kapal fiber glass KM. Marina Baru di Perairan Siwa yang berlayar dari Kolaka begitu cepatnya menyebar. Seharusnya kapal itu telah tiba di tujuan pukul 15.00 WITA. Tetapi Qadarullah, hampir semua teman saya di Sulawesi memposting berita yang sama.
Saya pun tak ketinggalan.Malam itu jelas sekali saya mempost sebuah tautan tentang kapal tersebut yang kemasukan air.
Setengah jam berlalu, tiba-tiba handphone suami saya berdering. Rekan kerja saya yang lain mengabarkan tentang Ulfah, demikian kami memanggilnya yang ikut menumpang di kapal itu bersama dua keponakannya. Mereka berencana akan ke Sengkang (Sulsel).
Di ujung telpon, saya tahu Leli (si penelepon) tengah terisak mengabarkan itu. Kaki saya sejujurnya gemetar. Kapal itu awalnya dikabarkan kemasukan air, mesinnya mati, hilang kontak, kemudian karam.
Bagaimana tidak gemetar, sepertinya belum lama berlalu kisah tragis Kapal Fery Windu Karsa yang berlayar menuju Kolaka, tenggelam di Perairan Bone.Korban jiwa sangatlah banyak. Kerabat kami pun ‘hilang’ di sana.
Pasca telepon itu, malam terasa sangat panjang. Mata kami tak bisa terpejam. Suami saya yang ikut gelisahpun, kulihat hanyut dalam doa di tahajud sepertiga malamnya.
Ulfah sudah seperti adik kami.
Malam itu kami menghubungi keluarga di Kolaka Utara, Siwa dan Sampano, tapi hasilnya nihil.
Siang tadi, di depan gerbang rumahnya.
“Leli, tidak tahu apa saya mo bilang pertama…. ??” (Lel, saya tak tahu mau berkata apa untuk membuka pembicaraan..)
Leli hanya tersenyum, dan kami pun masuk ke dalam rumah..
Saya selalu berprasangka baik pada Allah. Tapi sebagai manusia biasa, sungguh kehilangan kontak dengan Ulfah dan kabar tenggelamnya kapal sempat membuat pikiran saya ke mana-mana. Kalau-kalau….. jangan-jangan….
Memeluknya kembali siang ini seperti mimpi. Dia pun begitu. Bermalam di lautan baginya juga seperti mimpi, itu katanya siang tadi.
Mendengarkan dia berbagi pengalamannya, sembari sesekali ku lihat tangannya yang terluka karena tali tambang saat dievakuasi.
19 jam terapung di lautan, hanya berdua dengan keponakannya yang kecil itu. Keponakan satunya lagi, terpisah karena di seret arus dan ombak tinggi saat mereka bertiga lompat ke luar kapal yang airnya sudah setinggi dagu anak SD itu.
Setiap kali Ikram (si kecil), berkata lapar dan haus setelah terombang-ambing di lautan, dia akan berkata:
“Telan saja air liurnya nak, berniatlah..semoga itu bisa membuatmu kenyang dan tidak haus lagi…”
“Tapi tante, kalo nanti kita selamat..saya akan makan banyak. 4 waktu makan sudah kita lewati..”
Ikram sangatlah kooperatif selama kami dalam keadaan itu, demikian kata Ulfah.
Anak itu selalu mendengar apa yang disampaikan, termasuk instruksi menutup hidung agar air laut tak masuk ke dalam hidung, setiap kali ombak akan datang menerjang mereka.
Ikram tak akan terlalu jauh terseret arus.Dia akan tetap berupaya menarik keponakannya, jika ikatan tangan mereka terlepas. Satu lagi, kaki anak itu dilingkarkan di pinggang tantenya. Jika tangan terlepas, masih ada kaki yang terkait. Cerdas. Pikiran perempuan ini masih berfungsi di tengah kondisi seperti itu. Terkadang kepanikan membuat kita mati akal.

Wanita Syahidah

Beliau adalah Ummu Haram binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar Al-Anshariyah An-Najariyah Al-Madiniyah.
Beliau adalah saudari Ummu Sulaim, bibi dari Anas bin Malik pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah istri dari sahabat agung yang bernama Ubadah bin Shamit. Kedua saudaranya adalah Sulaim dan Haram yang keduanya menyertai perang Badar dan Uhud dan kedua-duanya syahid pada perang Bi’ir Ma’unah. Adapun Haram, dia adalah seorang pejuang yang tatkala ditikam dari belakang beliau mengatakan, “Aku telah berjaya demi Rabb Ka’bah.”

Ummu Haram termasuk wantia yang terhormat, beliau masuk Islam, berbai’at kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ikut berhijrah. Beliau meriwayatkan hadits dan Anas bin Malik meriwayatkan dari beliau dan ada juga yang lain yang meriwayatkan dari beliau.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammemuliakan beliau dan pernah mengunjungi beliau di rumahnya dan istirahat sejenak di rumahnya. Beliau dan Ummu Sulaim adalah bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik apabila dihubungkan dengan sepersusuan atau pun dikaitkan dengan nasab, sehingga menjadi halal menyendiri dengan keduanya.
Anas bin Malik berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumah kami, yang mana tidak ada yang di dalam melainkan saya, ibuku (Ummu Sulaim) dan bibiku Ummu Haram. Beliau bersabda, ‘Berdirilah kalian, aku akan shalat bersama kalian.’ Beliau shalat bersama kami pada saat bukan waktu shalat wajib.”
Ummu Haram berangan-angan untuk dapat menyertai peperangan bersama mujahidin yang menaiki kapal untuk menyebarkan dakwah dan membebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama hamba menuju peribadatan kepada Allah saja. Akhirnya, Allah mengabulkan angan-angannya dan mewujudkan cita-citanya. Tatkala dinikahi oleh sahabat agung yang bernama Ubaidah bin Shamit, mereka keluar untuk berjihad bersama dan Ummu Haram mendapatkan syahid di sana dalam perang Qabrus.
Anas berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke Quba’, beliau mampir ke rumah Ummu Haram binti Malhan, kemudian Ummu Haram menyediakan makanan bagi beliau. Adapun suami Ummu Haram adalah Ubadah bin Shamit. Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mampir ke rumah beliau, Ummu Haram pun menyediakan makanan bagi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenyandarkan kepalanya dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertidur. Tidak beberapa lama kemudian, beliau bangun lalu beliau tertawa. Ummu Haram bertanya, ‘Apa yang membuat Anda tertawa, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda,
نَاسٌ مِنْ أُمَّتِى عُرِ ضُوْا عَلَيَّ غَزَا ةِّفِى سَبِيْلِ الله ِ,يَرْكَبُوْنَ ثَجَّ هَذَا الْبَحْرِ مُلُوْكًا عَلَى اْلأُ سْرةِ أَوْمِثْلَ الْمُلُوْكِ عَلَى اْلأُ سْرَةِ
Sekelompok manusia dari umatku diperlihatkan kepadaku, mereka berperang di jalan Allah dengan berlayar di lautan sebagaimana raja-raja di atas pasukannya atau laksana para raja yang memimpin pasukannya.’
Ummu Haram berkata, ‘Wahai Rasulullah, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka.’
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammendoakan Ummu Haram lalu meletakkan kepalanya dan melanjutkan tidurnya. Sebentar kemudian beliau bangun dan tertawa. Ummu Haram bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa?’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Letto: Dalam Duka

Lirik lagu: Dalam Duka
Dalam suka ku percaya
Kau kan bisa menemani dengan cinta

Dalam duka ku bertanya
Bagaimana dalam hatimu bicara

Cerita yang kita punya
Takkan ada jika tak percaya

Di saat hampa hariku dan saat hampa hatimu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu
Di saat hilang jalanmu dan saat hilang nafasmu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu

Dalam cinta ku bertanya sampai mana
Rasa ini kan dicoba

Cerita yang kita punya
Takkan ada jika tak percaya

Di saat hampa hariku dan saat hampa hatimu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu
Di saat hilang jalanmu dan saat hilang nafasmu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu

Di saat hampa hariku dan saat hampa hatimu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu
Di saat hilang jalanmu dan saat hilang nafasmu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu

Di saat hilang jalanmu dan saat hilang nafasmu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu

Di saat hilang jalanmu dan saat hilang nafasmu
Ku kan ada ku di sana menemanimu slalu
Dalam duka 

Komplikasi Hepatitis B

Hepatitis B dan Komplikasi Sirosis

Sirosis adalah pembentukan jaringan parut pada hati. Jaringan parut adalah jaringan yang terbentuk setelah sel-sel hati yang awalnya normal, mengalami luka atau radang yang berkelanjutan. Dalam hati yang terkena sirosis, sel-selnya telah mengalami perubahan sehingga tidak lagi dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Perubahan ini terjadi perlahan-lahan dalam waktu bertahun-tahun.Penyakit ini menyerang sekitar 20 persen penderita hepatitis B kronis. Gejala sirosis biasanya tidak terdeteksi dan sering tidak disadari penderitanya sampai terjadi kerusakan yang parah pada hati. Sirosis yang parah dapat memicu gejala-gejala seperti turunnya berat badan, mual, gampang lelah, gatal-gatal pada kulit dan pembengkakan pada perut serta pergelangan kaki.
Konsumsi minuman keras sebaiknya dihindari karena dapat mempercepat dan memperburuk sirosis.
Perkembangan komplikasi ini dapat dihambat dengan langkah pengobatan tertentu, misalnya dengan obat antivirus. Tetapi ada sebagian penderita yang terpaksa menjalani transplantasi hati. 

Hepatitis B dan Komplikasi Kanker Hati

Hepatitis B kronis yang akan berkembang menjadi kanker hati diperkirakan mencapai 10 persen. Gejala pada komplikasi ini di antaranya adalah mual, muntah, sakit perut, penurunan berat badan, serta sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning). 

Hepatitis B dan Komplikasi Hepatitis B Fulminan

Hepatitis B fulminan terjadi saat sistem kekebalan tubuh menjadi keliru dan mulai menyerang hati hingga menyebabkan kerusakan yang parah. Beberapa gejala yang mengindikasikan kondisi tersebut adalah penderita menjadi linglung atau bingung, perut yang membengkak, dan sakit kuning.Hepatitis B fulminan memang jarang terjadi dan umumnya disebabkan oleh hepatitis B akut. Tetapi komplikasi ini juga dapat terjadi pada penderita hepatitis B kronis dewasa.
Hepatitis B fulminan membutuhkan perawatan medis darurat. Jumlah penderita hepatitis B fulminan yang meninggal dunia diperkirakan mencapai 70 persen.

sumber: http://www.alodokter.com/hepatitis-b/komplikasi

Penyebab Hepatitis A



Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Sebagian besar kasus hepatitis A di Indonesia disebabkan oleh konsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh tinja penderita hepatitis A akibat kebersihan yang kurang terjaga. Maka penting bagi kita, terutama anak-anak, untuk selalu teratur mencuci tangan dan tidak jajan di tempat yang kebersihannya diragukan.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi:
  • Sanitasi yang buruk.
  • Kurangnya ketersediaan air bersih.
  • Mengonsumsi makanan mentah.
  • Kontak langsung dengan pengidap, misalnya karena hidup serumah.
  • Memakai dan berbagi jarum suntik.
  • Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
  • Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.

sumber: http://www.alodokter.com/hepatitis-a/penyebab 

Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri

Bagian perut sebelah kiri kita terbagi dua, yaitu bagian atas dan bawah. Perbedaan ini turut memengaruhi penyebab rasa sakit yang Anda rasakan. Berikut ini beberapa penyebab sakit perut sebelah kiri bagian atas dan bawah yang tergolong lebih serius.
Penyebab sakit perut sebelah kiri bagian atas:
  • Cedera.
  • Infeksi ginjal.
  • Batu ginjal.
  • Impaksi tinja atau tinja mengeras.
  • Usus besar yang robek.
  • Gastritis atau radang lapisan lambung.
  • Divertikulitis.
  • Peradangan pankreas.
  • Pneumonia.
  • Serangan jantung.
  • Kanker.
Penyebab sakit perut sebelah kiri bagian bawah: 
  • Cedera.
  • Radang usus buntu.
  • Infeksi atau batu ginjal.
  • Divertikulitis.
  • Usus besar yang robek.
  • Penyakit Crohn.
  • Kanker.
Khusus pada wanita, sakit perut sebelah kiri bagian bawah bisa disebabkan oleh: 
  • Kista ovarium.
  • Rasa sakit karena ovulasi.
  • Endometriosis.
  • Infeksi pada tuba falopi atau/dan ovarium.
  • Masalah pada leher rahim.
Kondisi-kondisi di atas adalah penyebab serius sakit perut sebelah kiri. Namun ada pula beberapa kondisi ringan yang menyebabkan Anda merasakan sakit perut sebelah kiri, baik di bagian atas maupun bawah. Kondisi lebih ringan tersebut seperti masuk angin, konstipasi, kram akibat menstruasi, keracunan makanan, atau alergi. 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Penanganan sakit perut sebelah kiri harus disesuaikan dengan penyebabnya. Ada yang bisa ditangani oleh perawatan sederhana ala rumahan seperti sakit perut sebelah kiri yang disebabkan oleh kondisi ringan. Namun ada pula yang perlu diatasi dengan mengonsumsi obat yang dijual bebas di pasaran, atau penanganan khusus dari dokter jika penyebabnya termasuk golongan serius.Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter jika sakit perut berkelanjutan, bertambah parah atau disertai gejala-gejala lain seperti demam, muntah-muntah dan diare.
Sebagai penanganan awal, Anda bisa mengurangi rasa sakit tersebut dengan melakukan hal-hal sederhana di rumah seperti di bawah ini.
  • Ketika rasa sakit menyerang perut sebelah kiri, lebih baik Anda berbaring dan beristirahat hingga rasa sakit berkurang.
  • Sambil berbaring, Anda juga bisa mengompres perut yang sakit dengan handuk yang telah direndam air hangat.
  • Perbanyak mengonsumsi air putih dan minum secara perlahan-lahan. Hindari mengisi perut Anda dengan minuman berkafein atau berkarbonasi, seperti teh, kopi, atau minuman soda. Hindari juga minuman beralkohol.

Cinta itu..

Cinta itu, kini menjadi semakin terasa dan begitu nyata.
Cinta itu, tak lagi abu-abu bahkan kaku.
Cinta itu, yang dulu semu perlahan luruh.
Cinta itu, hanya ada kamu menjadi satu.
Kelu, sedu, beku, buyar tak lagi beku.
Cinta itu hanya satu.
Kamu-

sumber: https://aditharachman.wordpress.com/category/puisi-2/