Efek Alkohol pada Hati
Banyak alasan kenapa orang menenggak minuman alkohol. Alasan pertama mungkin karena mereka menikmati alkohol atau tuntutan pergaulan. Alasan lain mungkin karena ingin menghilangkan stres atau melupakan peliknya masalah dalam hidup.
Sayangnya, minuman yang dianggap bisa menenangkan jiwa ini menyimpan banyak bahaya bagi tubuh jika diminum melebihi kadar sehat, terutama organ hati kita.
Hati Rusak Akibat Minuman Keras
Selain otak, organ yang tergolong sangat kompleks adalah hati. Organ ini berfungsi membantu proses pencernaan makanan, menyaring racun dari darah, mengatur gula darah serta kolesterol, dan membantu tubuh melawan infeksi serta serangan penyakit lain.
Tapi apa jadinya ketika organ hati terekspos zat berbahaya seperti alkohol pada kadar yang berlebihan? Jawabannya adalah organ hati akan rusak.
Ilustrasinya seperti berikut ini. Ketika Anda menenggak minuman alkohol, cairan ini akan diserap ke dalam aliran darah. Alkohol dalam konsentrasi tinggi akan melewati organ hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Di dalam organ hati terdapat sel-sel mengandung enzim yang bertugas mengubah zat alkohol menjadi air dan karbondioksida agar tidak berdampak negatif pada bagian tubuh lain.
Beberapa sel-sel hati akan mati tiap kali terekspos oleh zat alkohol. Namun karena hati adalah organ yang tangguh, hati bisa dengan mudahnya memproduksi sel-sel baru. Tapi kemampuan hati yang bisa meregenerasi sel ini akhirnya akan terganggu ketika Anda terus-menerus mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang. Hasilnya hati tidak bisa memproduksi sel-sel baru yang mengakibatkan hati menjadi rusak parah.
Berikut ini tahapan kerusakan hati yang akan dialami oleh seorang pecandu minuman keras. Perlu diketahui bahwa ada sebagian pecandu yang langsung terserang beberapa kondisi di bawah ini secara bersamaan.
- Perlemakan hati. Kondisi ini bisa dialami oleh orang yang mengonsumsi minuman keras dalam jumlah banyak, walau hanya beberapa hari. Mengonsumsi zat alkohol bisa memicu penumpukan lemak pada hati. Kondisi ini umumnya tidak menyebabkan gejala. Pengobatan khusus pun tidak perlu dilakukan karena kondisi hati akan kembali normal jika Anda berhenti mengonsumsi alkohol selama 14 hari. Karena tidak memiliki gejala, Anda harus berhati-hati karena sebagian orang yang mengalami perlemakan hati bisa terkena peradangan hati atau hepatitis.
- Hepatitis. Setelah mengidap perlemakan hati, tahapan selanjutnya adalah terserang hepatitis. Hal ini bisa terjadi jika Anda tetap mengonsumsi minuman alkohol saat kondisi hati telah dipenuhi oleh lemak. Hasilnya hati akan meradang. Sama seperti perlemakan hati, kondisi ini tidak memiliki gejala. Kondisi pada tingkatan ini bisa pulih jika Anda menghentikan kebiasaan minuman keras untuk selama-lamanya. Terdengar tidak membahayakan, namun jangan anggap remeh kondisi ini karena ini termasuk penyakit serius yang bisa mengancam jiwa. Jika Anda tidak berhenti minum alkohol, hepatitis akan makin berkembang. Hepatitis yang sudah akut bisa menyebabkan gagal hati. Hal ini bisa menyebabkan pembekuan darah terganggu, penyakit kuning, koma, dan perdarahan di dalam usus.
- Sirosis. Kondisi terparah yang bisa Anda alami akibat terus-menerus mengonsumsi minuman alkohol adalah mengidap penyakit sirosis. Sirosis adalah kondisi ketika hati sudah rusak dan terluka sehingga tidak bisa memproduksi sel-sel baru lagi. Tidak seperti dua kondisi sebelumnya, sirosis tidak bisa dipulihkan. Namun dengan berhenti mengonsumsi minuman keras dapat mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Kesempatan hidup juga dapat diperpanjang dengan menjalani transplantasi hati jika kondisi sirosis sudah sangat parah atau mengalami komplikasi.
Efek Negatif Zat Alkohol Lainnya
Selain penyakit hati, alkohol juga bisa menyebabkan kondisi-kondisi lainnya seperti:- Masalah pencernaan.
- Asam urat yang tinggi.
- Kanker.
- Anemia.
- Penyakit jantung.
- Epilepsi.
- Demensia.
- Komplikasi diabetes.
- Gangguan pada mata.
- Disfungsi ereksi.
- Osteoporosis.
- Sistem kekebalan tubuh melemah.
Mengonsumsi alkohol juga bisa menjerumuskan Anda ke dalam bahaya, seperti mengalami kecelakaan akibat mengendarai kendaraan bermotor secara ugal-ugalan akibat pengaruh alkohol. Ketika sedang mabuk, fokus, akal dan pikiran menjadi terganggu sehingga Anda bisa tidak sadarkan diri melakukan kekerasan, seperti berkelahi atau melukai orang lain.
Anda juga bisa saja terjatuh dari tangga karena terlalu mabuk. Berhubungan seksual tanpa sadar atau melakukan seks secara tidak aman juga bisa dilakukan ketika dipengaruhi alkohol.
Tips Menghentikan Kecanduan Minuman Keras
Sebelum terlambat, lebih baik mencegah hal-hal negatif tersebut terjadi kepada Anda dengan cara membatasi atau berhenti mengonsumsi minuman alkohol. Memang sulit menghentikan kebiasaan ini, terutama bagi Anda yang tergolong pecandu berat. Namun dengan tekad yang kuat dan dukungan orang sekitar, kecanduan terhadap alkohol bisa dilepas. Berikut ini tips yang bisa Anda lakukan untuk terlepas darikecanduan alkohol.
Ubah gaya hidup Anda
Langkah awal untuk berhenti mengonsumsi minuman keras adalah menghindari diri dari bentuk fisiknya. Buang seluruh botol minuman keras yang masih ada di rumah Anda, guna mengurangi hasrat untuk mencicipinya.
Selama proses ini, sebaiknya hindari hal-hal yang memicu Anda untuk mengonsumsi minuman alkohol. Untuk sementara waktu, Anda bisa menjauhi orang-orang yang sebelumnya sering menemani Anda ketika mabuk. Jika Anda diajak untuk mabuk-mabukan, tolak dengan sopan dan katakan kepada mereka bahwa kini Anda ingin berhenti mengonsumsi minuman alkohol.
Lakukanlah kegiatan positif yang bisa mengalihkan keinginan Anda dari minuman alkohol, seperti melakukan hobi, berolahraga, ikut kegiatan sosial, berkumpul bersama keluarga, atau bergabung ke komunitas antialkohol. Pastikan Anda berada bersama orang-orang berenergi positif yang bisa mendukung perbaikan hidup Anda.
Jalani pengobatan medis
Mungkin mengubah gaya hidup saja belum cukup ampuh bagi Anda yang sudah ‘memuja’ alkohol selama bertahun-tahun. Jangan khawatir karena ketergantungan Anda bisa terbantu melalui tangan medis. Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengikuti program detoksifikasi atau rehabilitasi untuk.
Minum obat-obatan tertentu juga bisa menekan hawa nafsu Anda untuk mengonsumsi minuman alkohol. Ada pula obat yang bisa memberi efek tidak enak ketika Anda menenggak minuman keras. Jadi ketika Anda mengonsumsi minuman keras selama menjalani pengobatan, Anda akan merasa sakit kepala, mual, atau muntah. Untuk kasus yang lebih parah, ada obat yang bisa disuntikkan.
Ketika Anda memutuskan berhenti minum alkohol, maka Anda harus sepenuhnya terbebas darinya, walau hanya setetes. Tidak perlu takut dijauhi oleh teman-teman karena berhenti mengonsumsi minuman keras. Ingatlah bahwa kesehatan dan hidup Anda jauh lebih berharga.sumber:alodokter
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar