Seorang teman, pernah bercerita padaku tentang hujan yang pernuh warna. Kalian tahu seperti apa hujan itu? Apakah khayalan kalian sama denganku? Aku harap kita sejalan dalam dunia imaji. Ya, banyak warna di sana. Kau tahu? Langit tidak kelabu, tapi berwarna biru cerah, sama seperti langit yang kulihat pada subuh itu.
Untuk melihat hujan penuh warna itu, kalian harus melewati banyak kisah yang penuh dengan cerita. Langit pada waktu itu masih kelabu, bahkan awan pun hampir hitam. Aku hampir tak bisa melihat cahaya terang saat itu. Terkesan hiperbola, tapi memang itulah kenyataannya. Aku melewati berkali-kali badai. Jangan kalian pikir aku kuat. Tidak, aku sangat lemah. Setiap perjalananku selalu penuh dengan tangisan, keluhan, kepasrahan dan bahkan hampir menyerah. Tapi, tangisan, keluhan, kepasrahan itu semua kutumpahkan kepadaNya, Sang pencipta hujan itu. Di tengah kesusahanku, selalu ada Dia yang hadir menolongku. Dari situ aku menjadi yakin, setelah badai pasti akan ada pelangi. Dan ternyata lebih dari yang kusangka, air hujan satu warna berubah menjadi berjuta warna. Aku tak butuh payung untuk melindungi tubuhku. Aku juga tak membutuhkan mantel untuk menghangatkan tubuhku. Semua berubah berwarna, dan kuharap setelah badai kalian dapat melihatnya.
Yakinlah, dalam ketekunan akan ada kebahagiaan yang menanti di ujung jalan. Rasanya pasti indah. Seindah hujan yang penuh warna, secerah langit biru pada subuh itu.. Dan aku sudah melihatnya..
sumber: https://aditharachman.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar